Manusia sebagai makhluk pencari kebenaran dalam perenungannya akan menemukan tiga bentuk eksistensi, yaitu agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat. Agama mengantarkan manusia kepada kebahagiaan abadi, ilmu pengetahuan mengantarkan pada kebenaran, dan filsafat membuka jalan untuk mencari kebenaran.
Ilmu merupakan suatu perwujudan kebudayaan manusiawi yang mengacu pada aktivitas, metode, dan pengetahuan serta mempunyai berbagai dimensi dan sebuah struktur tertentu yang membedakannya dari sesuatu jenis pengetahuan lainnya, misalnya Filsafat.
Manusia dalam menjalani kehidupan mempunyai tujuan yang lebih tinggi dari sekedar kehidupannya. Inilah yang menyebabkan manusia mengembangkan ilmu pengetahuan, yang mendorong manusia berfikir dan menalar. Pembentukan ilmu pengetahuan holistik merupakan perbuatan manusia secara nyata dari hasil pemikiran antara kesadaran inderawi dan akali menjadi satu kesatuan yang seimbang.