Cara seorang pemimpi melihat dunia.
Novel keempat dar tetralogi Laskar Pelangi.
Hidup dan nasib, bisa tampak berantakan, misterius, fantastis, dan sporadis, namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekicil apa pun terjadi karena kebetulan. Itu fakta penciptaan yang tak terbantahkan.
Alissa merasa terpukul ketika roda kehidupan memutarbalikkan nasibnya. Dia yang terbiasa dengan kemewahan tiba-tiba harus menjadi penghuni panti asuhan ketika orangtuannya meninggal karena kecelakaan. Apalagi, Danu, si pengelola panti yang sebetulnya tampan itu, bersikap sangat dingin dan keras padannya. Pulang malam tidak boleh, pacaran dimarahi, apalagi bersenang-senang dengan gengnya di kafe…
Tea for Two adalah perusahaan makcomblang milik Sassy. Baginya, tak ada tanggung jawab dan kebahagiaan yang lebih besar daripada mempertemukan dua orang yang awalnya saling tak mengenal kemudian mengantarkan mereka pada kehidupan yang diidam-idamkan. PERNIKAHAN!
Sesuai dengan namanya, Petra keras kepala seperti batu karang. Masa kecilnya pun keras karena ditolak oleh keluarganya. Ia memang tak secantik kakak pertamanya, Joana. Dan tak sepintar kakak keduannya, Helen. Dan orang tuannya tak senang mendapatkan anak ketiga lagi-lagi perempuan, di saat ekonomi mereka tak terlalu baik. Tapi ia punya hati yang baik. Pertemuannya dengan Yohanes telah mengubah …
Tan Hsiao Pink, lahir dengan nasib buruk yang sudah menempel pada hidupnya. Dibuang oleh keluarganya. Tak ada yang menyayanginya kecuali kalau ingin memanfaatkannya. Beberapa kali ia harus berkorban. Beberapa kali ia harus menelan kekecewaannya. Beberapa kali ia putus asa tanpa mampu memperoleh jalan keluar. Benarkah uang merupakan satu-satunya jalan keluar dari nasib buruknya? Bertemu dengan …
"Suatu saat, garam pernah menjadi benda yang begitu berharga. Sekarang garam begitu murah sehingga dibuang-buang orang. Pernahkan kau berpikir, bahwa sesuatu yang kita anggap sangat berharga sekarang, bisa saja tidak berharga sama sekali? Lalu sesuatu yang kita anggap tidak berharga, bisa saja sangat berharga sekali?"